Rabu, 25 Maret 2015

Divine - Long Live Thrash Metal CD 2015



























Divine - Long Live Thrash Metal
Hitam Kelam Records CD 2015
http://www.facebook.com/DIVINEthrash
http://twitter.com/DIVINE_thrash

01 Warzone 01:29    
02 Black Solid 04:06    
03 Long Live Thrash Metal 03:52    
04 We Are the Revolution 04:45    
05 Up The Horns 04:48    
06 Prequel of Mass Murder Maniac 03:42    
07 Afterwar 03:41    
08 Toxical Land 04:37    
09 Creature Inside 04:02    
10 Debris 02:00


Aji Kurnia Nugroho - Vocals
Ucokk - Guitars
Muhamad Heyckel - Guitars
Ben - Bass
Ino - Drums


" Akurasi Komposisi yang lebih Mengaduk Secara Musikal, Sangat tepat untuk Mempermainkan Mood Secara Emosional hampir disetiap Aransemen Segarnya, Chugging signature Rhythms and a few basic power chords Moshpit Thrashin, Landscape-Razor Distortion a Chunky, Modern tone that features eardrum-rupturing delivered is essentially as it snatches the Reins Away ! Lebih Menikmati Akselerasi Harmonisasi yang tertata dengan sangat rapi dan Anthemic Tune, Suguhan Beat Thrash Headbanging yang tetap Memprovokasi ! ... And So ... Berani mencoba suguhan Keren yang lebih Matang & Menantang ? atau Menjawab Wishing Epic Thrashin Strangely Subdued yang lebih Menggelitik ? ... Fuckin Yeah, Now You find this Fabulous Sophisticate Killer Decent of Really The Masterpiece !!! "... " Long Live Thrash Metal " sendiri sebenarnya tidak memuat Materi baru didalamnya, ini lebih menjadi Materi Ulang dari " The War " tahun 2014 yang mengalami Kendala " serius " sejak perilisannya, sehingga Tidak banyak Thrasherhead begitu mengenalinya, sehingga Beruntung sekali kemudian Hitam Kelam Records melahirkan kembali materi " resmi " ini dalam titel Album baru-nya. Seperti Ejakulasi yang tertunda, Akhirnya memang Luapan Empiris Divine memang terasakan sekali di " Long Live Thrash Metal " Ketimbang di " The War ", seperti berteriak Lepas tanpa kendali, The album is undoubtedly frontloaded, with nearly all of the better cuts present during the first half. Ignore the protracted bores that pockmark the album and you might find something of value in it's haughty confines. masih dengan Sajian Thrash Metal dengan Sound dan Style Enerjik, basic power chords Moshpit Thrashin, Landscape-Razor Distortion a Chunky, Modern tone that features eardrum-rupturing Attack with Beauty Solo, Pantas memang Kalo " Long Live Thrash Metal " akan lebih membawa Hanyut Perspektif kita akan kata monotonisme. aransemen yang Dinamis dari Skill diatas Rata-rata, Thrasherhead bakalan dimanjakan sebenarnya Selama Kurang lebih 37 Menitan. telah Mengendap 3 Tahun lamanya, Pesona Musikal Divine masih terjaga manja. Especially Banget buat yang menikmati perpaduan Old serta New School Thrash Matang ala Exodus, Overkill, Destruction Sampe dengan Slayer, Kalian Sangat Beruntung telah menemukan " Long Live Thrash Metal " sebagai Jawabannya. Great mix of Thrashing and Groove that we come to expect. And if you are a fiend for speed, the solos are still face-melters, and some songs are still break-neck paced like my personal favorite !

Memberi Kesan yang Teratur, Cooling down sambil menanti Penasaran tiba, Intro " Warzone " menjadi Part yang unik sekaligus berisik dari Blend Sampling dan Distorsi Gitar langsung di Amini oleh " Black Solid " yang cepat menggebrak dengan Emosional Thrashing Beat. Raungan Tajam Vokalis Aji Kurnia Nugroho dengan Backing Vocal dari Arie-nya Ritual Of Doom seperti memang langsung terbawa dalam Beat yang cepat, diimbangi dengan Agresi Duet Serius Gitaris Ucok kompak dengan Heickel, a veritable slathering of guitar solos worthy of the names Holt and Altus; again, as should be expected. But in general, the style of riffing is quite different from Holt’s thrashtastic forte, emphasizing chunky dissonant chords and disparate Melodic over his signature no-nonsense battery. Yeach Some of the melodic aspects are completely delivered is essentially a rebranding ! Konsep Cepat dan berapi-rapi sekali Yang Gw rasakan di track ini, berbeda mungkin kemudian dengan " Long Live Thrash Metal ", menyuguhkan aransemen Thrash Anthem yang rasanya sangat membakar Moshpit area ! Masih dengan Teknik-teknik Riffing yang menghipnotis bertambah Poin lewat Sentuhan Solo Gitar yang Ciamik dari Heickel. some of his catchiest riffs yet. Unfortunately, many of the songs in general blend together and the guitar work could use a few more changes in tempo and sound to be truly brilliant. A little too consistent for my tastes. The riffs are a lot crunchier than before too - there is a lot of bottom to the guitar tone that makes it sound a lot heavier. The solos and leads are well written and played. LONG LIVE THRASH METAL !!! Signature Rhythms Part " We Are the Revolution " rasanya memberikan Soul apik tersendiri sejak awal track menggilas, meski Struktur simple Musikal-nya masih terdengar dinamis dengan ending lebih Easy Listening saat dicerna. Beberapa Shredd Riff di awal Part " Up The Horns " lumayan memberikan kesan berani dan menantang, Walau kemudian Catchy Beat Thrash Headbangin tetap menjadi Prioritas Aransemennya. Thrash metal must have a thrash metal attitude and atmosphere surrounding it. You must ‘hear’ the sweat, the moshing, the diving, the drinking, the jeans, the sneakers. Agak sedikit mengendurkan Otot yang tegang " Prequel of Mass Murder Maniac " mencoba menawarkan Sisi Lain Divine Style dengan Tune Thrash Epic Riffing, tidak banyak letupan tempo drum yang cepat, hanya lebih cooling down sejenak dengan Headbang part. while certainly catchy, push the limits of how far these things can be pushed before walking a fine line of tedious songwriting and the rehashing of ideas. The fairly predictable song formulas don't help matters; each song, even the barnburning numbers, follow a typical thrash formula: intro, verse, chorus, verse, chorus, solo, chorus, etc without losing the grit it needs to maintain the nature of everything. Letupan kembali meledak Enerjik lagi dengan " Afterwar ", Kesan lebih Mantap gw coba rasakan saat menikmati sekali " Toxical Land ", dengan sound yang terasa " Lebih " berat dari track sebelumnya, Pattern Lagu ditrack ini lebih membuat Adrenalin tidak berhenti untuk menggoyangkan Tubuh, terlebih dengan Struktur musik yang makin Wahh ! tighter and more self-confident, whereas Tempo often sounded a bit too restrained for my taste and also had some filler material Track. dan " Creature Inside " akhirnya Menyudahi Dramatic Thrash Attack Divine tetap dengan Luapan Emosi terpanggang api Kebencian tentang Tema Lirik yang mereka Suarakan. thrash epic Deathamphetamine which has some of the heaviest riffs ever recorded.

Dengan Produksi sound yang diimbangi dengan Skill yang Mumpuni, Lelah terjawab disaat buruan kita telah ada didepan mata, Meski masih ada beberapa Kekurangan seperti Middle Sound-nya tidak banyak diimbangi dengan Level Low Sound untuk memperberat Intensitas sound-nya, Atau Mungkin ini sudah menjadi Bagian Karakter Divine untuk dapat lebih distortif tanpa membikin Kuping berisik, Sentuhan Solo gitar-nya memang lebih banyak memberikan Terapi yang Rilex en Adem di Kuping. Rekaman Kenangan bersama Drummer Ino Muralino disini mengantar Karir Ke-2 Band sejak Album Pertama " Anger Thy Giveth " yang saat ini Divine memiliki Drummer baru dengan Masuknya EQ lebih siap menghantarkan Obsesi Divine yang lebih Nakal dan Liar ! Sangat menariknya lagi kalo Hitam Kelam Records mengemas Rilisan ini dengan produksi Cakram Eksklusif-nya semakin menambah Poin Wajib tersendiri untuk sebuah Masterpiece Extreme Music yang Menarik Hati penikmatnya lebih dari sekedar mendengar. Well, Sebuah Sajian Berani yang Sangat Menantang memang untuk Kalian Konsumsi. sweet thrasher with an obsolete middle section the true shovel-headed kill machine in full ignition, the balls-to-the-wall madness of old coupled with the melodic abandon of modern day. Encompassing successfully counteracting ideas, where melody rubs elbows with causticity like paint strokes on the thrash. Long Live Thrash Metal !




Add to Cart

0 komentar:

Posting Komentar