Jumat, 27 November 2015

Rust Phantom - Comadosed CD 2015 (Re-Issue)



























Rust Phantom - Comadosed
Genesis Productions CD 2015

01 Selfless Gears 02:38    
02 Abandon 04:01    
03 Common Enemy 03:53    
04 Pendulum 02:39    
05 Weight of Falling 04:39    
06 Religious Nightmare and Born to Race (Religious Nightmare cover)        
07 Pendulum (EZ on Half the Battle on Vox) 02:39     
08 Canceverse (Demo 2012)02:48

Allan Diaz - Vocals
Romel Enriquez - Guitars
Ginger - Bass
Gil Santos - Drums

Movement Extreme Musikal semakin hari telah menjalani Esensi-nya sebagai bentuk luapan Rasional harmoni, Ritme, dan tempo sebagai sarana mengekspresikan perasaan atau emosi Pemain Musik, semakin kompleks dengan Realita serta Perkembangan yang ada memaksa Pelaku untuk mengkombinasikan menjadi komposisi yang menarik juga unik. akan sangat panjang jika Gw membahas yang satu ini. secara kontinyu musik berkembang dari waktu ke waktu sesuai masa-nya meski pada akhirnya akan mengalami putaran balik pada titik klimaks-nya. sebagai penikmat Genre musik berat (baca : METAL !) Gw selalu menghadapi Progres musikal yang terus berbeda ketika Dinamika-nya berbicara, sehingga akan sangat Rancu untuk Gw dapat secara tepat mengkategorikan karakter-nya. Underground music Movement Asia masih menjadi salah satu Lahan paling subur untuk menikmati geliat-nya, karena hampir setiap Scene memunculkan Potensi. Paranaque City adalah kota besar di Metropolitan Manila, yang memiliki empat kali luas Metro Manila, Well dari Kota di Negara Philipina ini Gw akan mengenalkan 1 band Technical Death Metal/Grindcore Bagus, RUST PHANTOM ! band bentukan drummer Enerjik dan Talented, Gil Santos yang kini juga menjadi Penggebuk Drum Brutal Death Metal band kenamaan Scene-nya, Down From The Wound, Band Death/Grind Religious Nightmare, dan pernah bergabung dengan Brutal Death Metal Sadis Brutore. menurut Gw, Gil Santos ini adalah seorang Drummer dengan Skill yang Enerjik pada ketukan serba cepat dan tepat. tahun 2009 Gil Santos memulai Obsesi baru-nya dengan membentuk Rust Phantom untuk mencoba membawakan Konsep yang serba meledak merupakan perpaduan antara Gaya Death/Grind yang cepat dan Teknikal, mungkin gw sedikit dapat menggambarkan jika Rust Phantom ini seperti perpaduan antara Pig Destroyer, Burnt by the Sun, Serta Old Wormed ketika mendengarkan materi pertama yang berhasil Rust Phantom rekam dengan formasi pertama, ya akan sangat berbeda jika kita coba mendengarkan style band saat ini. Gw yakin Ini adalah band yang cepat dan rapat yang pernah Gw denger dari Scene ini. dengan Konsep rekaman yang Natural sekali, sehingga gw bener-bener sangat menikmati hampir setiap aransemennya memang tersusun begitu tepat. This album abounds with technical wizardy that could give most technical Death Metal perhaps thats for the best, in order to keep the offerings fresh. Other than those minor quibbles its a truly valiant effort and definately a band to keep your eye! Jelas ini adalah Komposisi yang menarik untuk disimak.

Serangan langsung tidak dapat terbendung ketika Distorsi pencabik Harmonisasi " Selfless Gears " menjadi Opening yang seketika meledak cepat ! boasts a great instantly into the song and then a first class Blasterbeat preventing boredom and pointlessness from prevailing. Seperti sedang kesurupan memang jika Gw mendengar Skill bermain Gil Santos dengan teknik bermain cepat dan rapat namun mampu menempatkan ketukan tempo yang cepat dan mengejutkan pula bareng gitaris Romel Enriquez, seperti nya memang menjadi Konspirasi Kegilaan dominan. Masih mencium banget aroma Style recording dari era-nya, dimana Kegilaannya asli tergambarkan secara lebih jelas dan Nyata jika gw bayangkan untuk saat ini. Pergeseran Lick serta bar serba cepat kadang membutuhkan konsentrasi penuh untuk menentukan Progres band susun selain terdengar sekilas Kecepatan yang menghajar. en persepsi Gw, seperti sedang mendengarkan mereka perform didepan panggung. TOTALLY holds back his ability here, which for some strange reason makes this release just that more something special. Sedikit memberi nafas lega pada Part awal " Abandon " perlahan akan menghipnotis kita tetap menuju ke prosesi Pembantaian liar berikutnya. Emosional Growling vocalis Allan Diaz pun mengimbangi dengan Pattern vokal yang cepat dan tepat pula, alhasil Kombinasi Chaotic music makin merajalela menyiksa Gendang telinga. seperti tak habis terkesimanya gw dengan Kompleksitas tempo ketika " Common Enemy " masih menampilkan Sajian super gila. Energetic and simplistic are the best words to describe this release. " Pendulum ", pertemuan Chaotic Grinding dengan Teknik skill bermain yang serba menuntut kecepatan Extra mempesona. Tiada mengenal kata lelah serta tempo yang melambat pada setiap ketukan " Natural " untuk Drummer Gil yang berhasil membuat Gw terhipnotis dengan Spontanisme. They're more experimental in nature and range The unrelenting and pummelling power together! Ada rasa penasaran untuk menikmati Skill bermain Gil dalam tempo yang melambat dan jelas ketika Track " Weight of Falling " menjadi yang gw tunggu. dengan Tempo yang Nge-Sludge, Gill tetap memamerkan Pukulan ampuhnya serta beberapa teknik yang Nge-Jazzy Eksperimental banget sebelum pada durasi 01:30, Blasteringbeat kembali menguasai Aransemennya lagi dan 02:18 adalah dimulainya Ledakan Hebat lagi. kemudian track selanjutnya, Gil ingin mencoba " Religious Nightmare and Born to Race " nya Religious Nightmare Cover dalam rasa Rust Phantom, jelas semakin Liar dan Kompleks Ending-nya. there are fast tempo-changes as well as tight overrunning parts and they are implemented in every song with complex and artful structures. dan Track " Pendulum " kembali diusung dengan penampilan Vokal lain yang Middle Scream Insanity-nya EZ, lebih terkesan banget ketika mendengarkan kembali materinya Burnt By The Sun era " S/T " sekali, beberapa Sentuhannya makin terdengar ke Chaotic Metallic Hardcore-nya The Dillinger Escape Plan yang tampil lebih Nge-Grind !!! dan seperti Statemen gw sebelumnya, ketika Rust Phantom mengalami perubahan Formasi, track dari Demo 2012 " Canceverse ", penampilan Vocalis Jerome Flores makin terdengar berat dan Guttural Gurgling banget, sementara Gitaris Mike Ko membawa Progres Musikal-nya lebih ke Konsep BDM yang Dinamis in the Vein Defeated Sanity sekali. meski perubahan Dramatis, tetep gw suka adalah Konsep Rekamannya masih dipertahankan untuk " Natural ".

Meski bukan rilisan baru, beruntung banget jika Genesis Production me-reissue kembali dari tahun 2009 dengan Kemasan artcover yang berbeda dari sebelumnya (Bvll Metal Art yang melanjutkan konsep Gani Simpliciano .ed) dalam Kuantitas terbatas hanya 250 Kopi Hand Numbered Copy. Masih terkagum dengan Sound Rekamannya yang simple & raw namun ada pukulan yang bener-bener ga terlupakan sekali, so Ga bisa membayangkan jika Suatu hari nanti gw akan mendengar band scene kita juga akan melakukan konsep rekaman seperti ini kembali hehehe ... tidak selamanya komposisi yang serba cepat tidak akan ternikmati secara indah, karena Musik sendiri terdengar menarik ketika didengar lewat hati bukan Perasaan. penyusunan Tempo serta lick yang tidak asal-asalan, penuh dengan Skill yang siap bikin terpesona Mood meski harus terganggu dengan level distorsi Raw, sebenarnya malah menjadi Keunikan tersendiri. it is Straight to the Point. This bands are so Good Musicians, not Exactly Pushing the Envelope in Extreme Musicianship, but seriously Testing my Ability to Resist Bobbing my head and Breaking the Moshpit Area with the Music Savagely, Especially for the drumming is Fucking Awesome once Again !!!













CHECK VIDEO TEASER MADE by LICMEDIA

Add to Cart More Info

Imperial - Promo CD 2015























Imperial - Promo CD 2015
Genesis Productions 2015

01 Agression 03:26    
02 Replika Kenabian 04:17

Carez - Guitars, Vocals
Daniel - Bass
Rona - Drums

Ketika Booming Black Metal Genre mengalami era terbaik-nya di akhir 90 dan awal 2000 an, dimana Scene kita menjadi semakin gelap dan mencekam meski akhirnya seperti perjalanan roda yang berputar, Genre lain mulai giliran menguasai Booming, Black Metal memang tidak akan pernah mati eksistensi-nya. ketika fans serta pemain Musik mulai merindukan kembali atmosfir yang lebih kelam, Geliat genre black metal perlahan membuktikan kembali jika mereka masih ada. Mesti terhitung lambat dalam produktifitas, Tahun 2015 menjadi Batu pertama Black Metal band asal Jakarta IMPERIAL menyebarkan irama mencekam-nya sejak terobsesi dari tahun 2012. hanya 2 track yang menjadi Foreplay Imperial sebelum memuntahkan debut EP albumnya nanti. Raw & Fast Black Metal dengan Komposisi serba cepat dengan Sentuhan Riff yang Atmospheric, Frostier, Evil, and Mysterious. the Focus Seems to be the Raw and "pure" Black Metal where the Fastbeats tended to Monotonize the Sound, Smoothing over the Roughness of the Guitars. Awal perjalanan memang mengubah Imperial dengan Konsepsi bermain yang mereka gali selama ini. " Agression " membuktikan Dominasi kecepatan pertama dalam kegelapan dengan hanya menonjolkan Atmospheric Riffing yang sesekali Bending style menggenggam keras di Middle part. Ketukan Tempo Drum yang cepat menghajar sayang kurang dikuatkan dengan Power yang maksimal, sehingga aroma Barbarik-nya kurang begitu mengena, apalagi Level Drum seperti lebih terdengar menggantung. Berbeda aransemennya lagi dengan track ke-2 " Replika Kenabian ", Bending Riff yang tajam mulai Menjalar kuat diantara Harmonic Riff, dan Kecepatan masih menjadi Tradisi tempo barbar. Mungkin Karakter sound yang Imperial Tampilkan masih terdengar kurang balance untuk mendapatkan Kesan Beat yang terasamenempel, Intensitasnya yang masih terlalu ringan untuk dapat di gambarkan lebih detail sehingga Kesannya nampak datar datar saja, meski secara Komposisi Aransemen Imperial udah mulai menunjukkan kelas dan Kualitas-nya. Cloaked in the traditional, Darkness Obsessed approach of Black metal, but Underneath is an Material as Grandiose as anything by a Classical Composition, with a Lyrical approach that goes Beyond the Death and Blasphemic that Black Metal is Associated with.













CHECK VIDEO TEASER MADE by LICMEDIA

Add to Cart More Info

Kamis, 19 November 2015

Humanure - Harsh EP 2015



























Humanure - Harsh
Subnoise Production EP 2015

01 Revelation (instrumental) / Heretic Existence 03:23       
02 War, Death, Unrest 01:32
03 Victim of the Grind 01:43   
04 Enslavement 02:25
05 Pulverize the Truth 01:09        
06 Annihilated to Death 01:51   
07 The Hounds / All Out War 01:45

Wino - Vocals
Pndx - Guitars
Tom - Bass   
Fadly - Drums

Menjadi Hal yang makin Menyenangkan ketika sesuatu yang menjadi Bagian dari Movement Musik Cadas karakteristiknya harus tergerus dengan Perkembangan Era telah merindukan banyak Musisi untuk kembali menampilkannya saat ini, saat Invasi Modern Sound menjadi sesuatu yang Out of Date. Meski tidak sepenuhnya kembali, sedikit banyak Era yang " hilang " itu Hadir nyata lagi, salah satunya adalah Old " Swedish Sound " Style ! pada lembaran pertamanya Dedengkot seperti Entombed, Dismember, Carnage hingga Grave menjadi Icon para Pioner yang berjasa lebih dulu mengenalkan serta Sunlight Studio menjadi Dapur Produksi  historus yang mengabadikannya. kemudian tidak ber-Evolusi pada Genre Death Metal saja, Karakter Swedish Sound mulai merambah pada beberapa Genre termasuk Grindcore. Mengenal nama seperti Nasum, Rotten Sound, Exhumed hingga Nails, Crawled out of the Woodwork to keep the Quality Grind Churning out of Speakers throughout the World ! Setelah Gw mendengar materi Ancaman, Geram, Genocide, Bersimbah Darah, Etc kayaknya sekarang Playlist Rekomendasi Gw tambah dengan nama HUMANURE !, Morbid Grind Bastard Asal Surabaya yang di EP ke-3 ini Menawarkan Sound Orisinil " Swedish Old Death Metal " dalam racikan Blaster Grinding Insanity-nya. Seperti mendengar amukan renyah menggampar muka sekali dengan membayangkan Entombed kembali berjiwa muda untuk mengkomposisi Idealis serta Power-nya lagi lewat Hantaman telak Rotten Sound yang Meliar ! Thrilling Brutality and most Importantly Essential for that Gaping hole in any Grinding Freaks Aggression! ... " Harsh " akan menjadi Materi yang lebih menambah Perfect Karir band sejak 2 EP menempa-nya. Penyusunan Komposisi dengan Sound yang lebih matang dan diperhitungkan telah terjawab dalam durasi total hampir 14 Menitan. meskipun tidak mengusung warna yang Unik dan Menantang, Humanure akan membuktikan Kreatifitas dilalui dalam kerja keras yang selama ini menjadi bagian dari Impian Band. " Harsh " akan membangkitkan Memorability kita akan Era Kejayaan Entombed era " Left Hand Path " dan " Clandestine " yang mendadak meledakkan Blastbeat Grinding Snare destruktif ala Rotten Sound.

Setelah Opening War Intro track " Revelation " pada menit 01:29 langsung disambut dengan Sengatan Liar " Heretic Existence ", Damn! Humanure which Created the whole real Fuckin Swedish Sound! Chance to hear this Fat, Crunchy, Powerful and so Characteristic Guitar tone, very low Tune and Rough. Partisi Bar serta Beat yang teratur perlahan Mengantar seketika Klimaks dengan Gempuran Blastbeat Snare. Karakter Vokalis Wino sangat mengingatkan sekali Gw dengan In The vein L.G.Petrov-nya Entombed. Yeahh, are kind of Unique and Different to the Typical Death Grunts! Aroma Entombed yang kental banget tiba tiba meledak cepat menjadi Rotten Sound. So, dapat banyangkan sendiri bagaimana khan? It sounds Damn Vicious, it is Dark and Aggressive, often fast with lots of Diversity and it has this Classic D-beat. Karakter musikalnya memang tidak sepenuhnya Pure konsep Grindcore, karena sentuhan Old DM hingga D-Beat memang menjadi Akar Komplikasi mencekam aransemennya. " War, Death, Unrest " menggambarkan sekali Mood serta Emosional band dengan pembawaan yang Meluap luap sekali Power-nya. Pukulan Drummer Fadly rupanya bercokol menjadi Mata musik bersama cabikan Riff Distortif Pndx, sementara Vocalis Wino tetap Parau meraung. beat tempo yang menyesuaikan sekali progres Komposisi sepertinya tidak tersusun asal asalan, karena Humanure tetap menyeduhnya dengan Akurat Pesona Death/Grind yang Mengerikan, it Still sounds so Damn Fresh, so Damn Awesome and is still so Influential ! begitu pula menghantam hebat " Victim of the Grind " dengan durasi yang singkat, padat dan cepat. lalu Track yang gw Jagoin " Enslavement " memiliki Karakter Keren pada Part awalnya menjamin Siapa aja yang mendengarnya akan Mengayunkan Kepalanya untuk headbang sejenak dengan Middle Tempo Dramatis Ciamik banget ! Eschewing the Formalism of Death/Thrash and Focusing on a more Raw and Traumatic Experience go Bang your Head ! Salah satu track yang utuh punya durasi lebih diantara lainnya. Menghantam D-Beat tempo ala Amebix atau Disrupt di awal part " Pulverize the Truth ", persepsi kita memang tidak akan terus terkungkung dengan Aransemen yang serba Menggerus, karena Pattern Beat nya tersusun secara dinamis dan tidak membosankan meski kita Replay berulang-ulang. Jangan lewatkan juga " Annihilated to Death " semakin mengajak kita tenggelam pada era Enerjik-nya Entombed sekali rasanya meski beberapa Blastbeat Snare kerap menyiksa telinga. ga terasa karena gw lagi Nostalgic banget dengan Dedengkot Swedish Old DM, track penghabisan " The Hounds / All Out War " harus menyudahi semuanya. Suffuse so much Adrenaline in so much Gloom as well, Cause many of the songs Featured here have Wild Patterns of Ascending and Descending Riffs, Abrupt Transitions, and a General Tendency to not Dwell in one place for too Long.

Meski tidak menampilkan sesuatu yang baru atau Berbeda, Syalut banget atas usaha keras Humanure berhasil menampilkan sekali karakter yang tengah menjadi Kerinduan Sejuta Umat Death Metal untuk berenang kembali dalam pusaran Death Metal era 90-an dengan Karakter Kuat Swedish Sound. Brings us Straight to the Eponymous Pretty much Exactly the Material Production. Pembawaan Emosional dan Skill yang tertata sangat apik menjadi Poin Plus Berikutnya EP " Harsh " menjadi Materi Rekomendasi wajib buat Metalhead yang ingin mencicipi kembali Soul Death Metal diera ke-emasannya. Penggarapan Sound Enjiner Frans di Musical Studio mungkin menjadi salah satu " Dream Come True " band, kemudian memutuskan Menambah Serius Subnoise Production mengemas Profesional untuk package-nya. Like a tracks are the corner Stone of the Classic Swedish Death Metal sound, and are not only Catchy but Extremely Dark and Sinister in both Concept and Music. Especially Mixture Beast old Entombed, Dismember Between Rotten Sound meet in One Grindfucking Ass Direction. THIS IS MORE INTERESTING MORBID CRUELTY FOR YOU !!!













CHECK VIDEO TEASER MADE by LICMEDIA

Add to Cart More Info

Minggu, 15 November 2015

Vision Decay - Perang Mesin Pembantaian CD 2015

 

























Vision Decay - Perang Mesin Pembantaian
Reilived Records CD 2015

01 Jiwa jiwa yang Terbuang 03:06
02 Dendam Darah Pengkhianatan 03:18
03 Lingkaran Hitam Konspirasi Sesat 02:41
04 Doktrinasi Ideologi Radikal 03:08
05 Sabda Dursila 03:19
06 Perang Mesin Pembantaian 03:17
07 Api Abadi Tanah Gaza 04:39
08 Pesta Pora Liar 03:42
09 Jagad Raya Murka 03:02
10 Bakumbakero (Warkop DKI Cover) 03:25

Afdonea - Vocal
Feri - Guitar
Dani - Bass
Yosafat - Drums

Finally ! Setelah sempat tertunda pengerjaan Finishing materi dari Skedul rilisanya, inilah Momen yang paling mereka nantikan sekali dari salah satu Band Potensial asal Tulungagung, Jawa Timur yang Bakal Gw rekomendasikan sekali untuk kalian cicipi sendiri dan Koleksi Masterpiece-nya, Especially for TDM Stuff ! Yess, The Technical Stuff with consistent Sound and Atmosphere also lends itself to a Strong Progressive Element. It can be difficult to tell where one song ends and another begins. There is plenty of Emotional Turmoil to be found along the way, but it seems as if there is a Strong Resolution by the time it is over, And this Really Great Composition ! Menggodok intens selama hampir 5 tahun, memang menjadi perjalanan Serius bagi Vision Decay mampu menampilkan komposisi Aransemen Death Metal yang sangat " Matang ". meskipun ini hanya masih menjadi Debut perdana, segudang skill serta Death Metal Quality menjadi Faktor yang sangat Band perhitungkan sekali ketika menikmati sendiri Invasinya disini. Everything comes Beautifully Crashing down in a Blaze of rapturous conclusion style Riffage and Conviction. Deskripsi Style musikalnya adalah perpaduan Kompleks antara Modern TDM dengan sentuhan Atmospheric Riff Harmonis, Jika Gw pribadi gambarin adalah Pertemuan antara Spawn Of Possession, Necrophagist, Fallujah Serta Psycroptic. unique harmonic riff could identify as leaning on filler, and due to their technicality it's really hard to see them as anything memorable. sejak melalui Evolusi Karir Musikal Band yang berangkat dari Deathcore band hingga memanggil mereka untuk meramu Komposisi yang lebih Menantang lagi seperti terbuktikan real di Album " Perang Mesin Pembantaian ", Embrio Musikal Jahat Sophomore yang akan membuka mata kita akan Potensi tersembunyi dan berbahaya ketika kita sendiri masih terlalu asyik terdoktrin dengan beberapa nama Populer, sehingga kadang terlupa jika Perkembangan Death Metal musik sendiri telah sangat meningkat dengan Pertumbuhan Kalibrasi menggembirakan dari segi Komposisi dan Kualitas. I was really Properly Representing the Skill this band has seemingly Debut Rupturing Mind-Fucking Technicality be held back by it ! didukung dengan Materi sound Kualitas menyakinkan, inilah Debut TDM keren dari Scene Kecil di Jawa Timur yang siap diantisipasi Kegilaannya.

Memulai Pecahnya Harmoni mencengangkan adalah Track instrumental Intro " Jiwa jiwa yang Terbuang ", sambutan Sampling Merdu yang perlahan tergerus pelan dengan Irama distorsi atmosperik menuju posisi Klimaks dengan Beat yang merambat dari tempo standard menjadi cepat cukup memberikan kesimpulan awal pendengar untuk mengenal karakteristik musikal yang bakal mendominasi materi keseluruhannya. which transformed into the Melodic Dominance with the Technically Infused Brutality, dan " Dendam Darah Pengkhianatan " adalah Invasi bengis Pertama menjadi Hidangan Utama-nya seketika. struktur Progres komposisi krusial kayaknya siap menguras konsentrasi elo. Parade Teknikal Riffing dengan karakter yang memukau, Dentuman Drum lincah dan Menyerang hingga penampilan Low growl Agresif seperti telah menciptakan Kekejaman ala Vision Decay. a Outdare Entry Point, with so many guitars flying past that your head may twist of its neck if aren't expecting them. seperti ketika mendengarkan Ekspresi Musik berbicara dalam bahasa Harmonasi, Vision Decay lebih yakin dengan menambahkan Skill yang berani pula. Gaya Riff yang mengingatkan dengan beberapa yang dimainkan oleh Spawn Of Possession, Psycroptic, Necrophagist hingga Atmospheric Riff in the Vein Fallujah sepertinya menjadi komsumsi Indera Dengar yang menyegarkan. apalagi aransemen lebih diperhitungkan dan ternikmati meski beat musik yang ditawarkan adalah serba cepat. Nice Job Brotha ! Prosesi sakral sedemikian Konstruktif Vision Decay susun menjadi Kronologi yang siap menggiring pendengar menuju klimak-nya, dengan urutan tingkat emosional tersendiri, kita seperti sedang merasakan sendiri setiap jengkal Track adalah Nafas musikal-nya. " Lingkaran Hitam Konspirasi Sesat ", Masih menyisakan surprize menyenangkan dengan Kualitas Struktur TDM serba menantang. I hear always been the type of musicians that take the next step to further our skill but collectively and as an entity we strive to convey the jaded sense of growing older into our music. Makin naik tensi-nya " Doktrinasi Ideologi Radikal " semakin terus menawarkan komposisi yang cepat, berat dan Rapat dengan elemen dinamis, sepertinya masih Konsis Band pertahankan sebelum titik darah penghabisannya. which is Pretty Cool Impressive and Athletic Brutality done well. " Sabda Dursila " semakin membuat Fokus Konsentrasi gw kembali dengan tantangan Komposisi menyakinkan banget jika Aransemennya emang So fucking Cool, yess so fucking cool, especially for Deadly Riffing Section. Low Growl yang terkadang diimbangi dengan Middle Scream Insane rasanya makin menambah Kegaharan tersendiri untuk konsep yang teramu, Setiap Lick terus menampilkan respon Sophisticate. Siksaan Beat cepat dan Harmonis tidak berhenti begitu aja, justru semakin memanas aja Kompleksitas-nya ketika " Perang Mesin Pembantaian " Konsentrasi Indera Dengar kita akan dikuras dengan Penampakan Intens komposisi. A Presence Inexplicable starts with a mighty chugging riff reminiscent of a giant stomping on daisies. It then breaks away to a new palm-muted riff that is tighter than a frightened Beheading The Terrorist. sejenak agak tenang dan epik ketika mendengarkan Intro selama 1 menitan sebelum memulai mencicipi kembali Agresi liar. Meski terkadang gw mendengar struktur yang Rumit, namun beberapa kali Mendengar gw mulai dapat mencerna jika komposisi sebenarnya lebih easy Listening lewat penataan Bar & Lick sederhana, dari sini mungkin letak kelebihan Vision Decay mampu memberi efek terapi mencengangkan. " Pesta Pora Liar ", juga secara liar pula Progres riffingnya memasukkan elemen Thrashin yang memorable diantara Style utamanya. Kombinasi Struktur musik semakin menggiring kita menuju orgasme perlahan tak terasa mengantar kita pada menit ke 24, sementara Otak kita masih dipermainkan dengan invasi musikal yang makin menarik. begitu pula dengan " Jagad Raya Murka " yang udah gw denger sebelumnya, ternyata tetap menyimpan Interest awal bagaimana gw dengan sabar menunggu untuk mendengarkan secara keseluruhan materi ini. High quality Musicianship, Technical Guitar, Bass, and Drum work, Competent Growling. It’s one of those rare, Enlightening Experiences ! yang menjadi bagian Unik di menit pamungkas menyelesaikan Materi ini, Vision Decay Meng-cover " Bakumbakero  " nya Legendaris Trio Lawak Warkop DKI dalam Versi TDM tentunya, Kontradiktif sekali ketika gw harus tertantang untuk mengenali Karakter track Legendaris yang pernah dipopulerkan oleh Warkop DKI ini, meski akhirnya Gw cuman dapat mengidentifikasi pada Refrain part nya aja hehehe ...

Overall, Bener-bener Gw sangat menikmati banget hampir setiap Track yang tersusun rapi, rapat dan Cepat dengan Skill bermain cool ini. sebuah tamparan keras untuk kita tidak melupakan begitu saja potensi Daerah yang kurang mengekspos ke Scene lainnya, coz masih banyak sekali terdapat Embrio jahat berbahaya yang siap membuka Mata sekali rasanya jika Movement Musik Cadas Tanah air semakin Komplek dan Menggembirakan sekali. Rampant Experimentation was Commonplace, and the Sheer Technical Prowess of the Musicians in these bands rivaled musicians in any genre. Sebuah Karya yang bagus didukung dengan Kualitas yang tepat layaklah menjadi Masterpiece pilihan yang patut Gw rekomendasikan buat TDM Fans untuk mencoba-nya sendiri. Artwork Kover Karya Dee Artwork menjadi Tambahan Poin plus lagi untuk Masterpiece perdana ini. Khabarnya dirilis secara terbatas sekali untuk saat ini, jadi buat kalian yang tertarik untuk mendapatkannya mesti buruan banget sebelum ilang dari pasaran hehehe ... Sekali lagi yang masih susah Move on dari style bermain Spawn Of Possession, Necrophagist, Fallujah Serta Psycroptic, Gw Rekomendasikan banget untuk mencoba Pesta Musikal Liar Vision Decay ini. " Perang Mesin Pembantaian " is an Album of Unquestionable Quality, Brutality and Complexity. YOU MUST HAVE NOW !!!













CHECK VIDEO TEASER MADE by LICMEDIA

Add to Cart More Info

Rabu, 11 November 2015

Victorian - The Journey CD 2015



























Victorian - The Journey
Hitam Kelam Records CD 2015

01 Beginning of Sorrow 05:51
02 My Own Enemy 06:18
03 Lie to the Truth (Feat. Glennder Bloodgusher) 06:27
04 Weak 06:09
05 Guide Us to Straight Way 07:28
06 Mercy to the Universe 05:01
07 Believe in Destiny (Feat. Ade Black-Wizard) 05:11
08 Everlasting Future 07:00
09 Heaven 06:16
10 The Journey (Feat. Ipank) 07:44

Agus Jati - Drums
Dadi - Guitars
Eful - Bass / Growl
Dice - Keyboards

Native Symphonic/Gothic Metal for an Absolute Onslaught of Dark emotion Adornments which Prevents it from Boredom. Seperti sedang meningkatkan fungsi otak, sebuah Komposisi Musik yang tidak memiliki tempo pasti, atau ketukan irama yang dibentuk ternyata terlahir dari irama irama fisiologis, seperti pernafasan dan detak jantung yang coba memberi energi dan kedamaian batin pada seseorang yang mendengarkannya agar berada dalam kesadaran yang tenang demi membuat sebuah pengaruh dalam organ otak yang bernama system limbic, dimana perangsangan ini akan melibatkan unsur emosional sehingga akan mempengaruhi semua metabolisme otak. meski rada susah memberi definisi untuk konsep dengan elemen kental Symphony dan Orchestra yang multi stimulus, setiap Orang akan memberikan persepsi Emosional sendirinya, karena inilah salah satu Keindahan sebuah Karya musik yang mampu mempengaruhi manusia ketika mendengarkannya. seperti pernah Gw tulis sebelumnya tentang band asal Bandung lewat Promo Demo 2015, masih berkutat tentang menyimak pergerakan-pergerakan nada, penggunaan jarak-jarak nada, progresi akord, sentuhan-sentuhan nada dan Ritem irama nadanya yang sering tidak beraturan dan Asal jadi, sehingga kualitas nada lagu yang kurang baik karena pembuatan nada-nada lagu hanya berputar di scale major dan minor dan nada suspended Vokal yang paling Begitu menyolok terjadi tidak " Match " jika kita begitu meresapi setiap kharakter-nya, telah menjadi Challenge Menarik bagi VICTORIAN lebih mematangkan Materi Full album Symphonic Metal yang Excited ! masih menikmati gaya bermusiknya Epica yang dipadu dengan elemen Musisi klasik Legendaris semacam Johann Sebastian Bach, Wolfgang Amadeus Mozart hingga Antonio Vivaldi menjadi Komposisi Symphonic Dramatis yang makin gelap mencekam dengan sentuhan Blackish Riffing. pertemuan talenta " Spesial " ketika semua musisi-nya lebih dalam mengacak sebuah Harmonisasi. More Self-Righteous and more Generally Obnoxious about it. Seperti hanya menjadi Band pengiring untuk beberapa Vocalis didalamnya, ini adalah penggabungan Mood serta Feel yang terjadi hampir disetiap Track dengan Pembawaan Vokal yang berbeda-beda. tentu menjadi bagian yang paling menarik ketika Scene Tanah air makin disegarkan dengan Hadirnya Konsep Brilian Victorian yang sebelumnya belum pernah Gw dengarkan beberapa band Indonesia memainkannya. Well This is Nice Surprising the expansion and hybridization of various subgenres tends to be an enthralling eventuality with Symphonic Elemental. 10 Track berdurasi total 1 jam lebih akan memberikan Nuansa Berbeda sekali sebagai Terapi Musikal yang kalian butuhkan untuk mencairkan sebuah Kepenatan dan Hening Indahnya Kesunyian. merged with an equally present desire for brevity as heard resulting in a perfect middle ground between the two, while the greatest strengths of the band are emphasized ... This is A Dimension The Light of Journey ...

Strength in Composition Where catchiness Meets Complexity Comes to a head with First Track " Beginning of Sorrow ", Drama Musikal Epic yang tersusun begitu megah dari Instrumen Keyboard seperti menjadi Mata Bathin ketika Instrumen musisi lain masih menciptakan Komposisi Musik dengan Distorsi Berat, Aroma tajam Within Temptation era " Mother Earth " seperti membentuk kekuatan Multi Stimulus emosional. Sentuhan Vokal Middle Soprano Puspallia dengan Karakter yang mengingatkan dengan Simone Simons-nya Epica, tampil makin lembut  terkesan makin powerful Melodies Providing Grandiosity ! sebelumnya Gw kenal dan Jagokan menjadi Penampilan Precise sejak menyanyikan " The Weak " pada Promo Demo 2015. Dengan pembawaan Emosional yang lebih tepat menempatkan beberapa Not range Vokal, Puspallia seperti sangat menikmati Aransemen stimultan dengan Kehangatan Harmonisasi terjalin semakin Rapi untuk " Beginning of Sorrow ". komposisi Megah didukung dengan Kualitas Rekaman yang jauh lebih Excited dari sebelumnya menambah Poin sempurna, memang ga Heran banget jika Kekuatan Vocalnya memang terasah sejak lama untuk menjadi seorang guru vokal dan Penyanyi Jazz. Dengerin secara Seksama pada Refrain track, yakin banget Karakter-nya sangat meresapi sekali hampir setiap Notasi. Selanjutnya " My Own Enemy " sentuhan lembut terdengar lebih berat dengan hentakan Twin pedal memperhitungkan feel banget bagi penampilan Vocalis Nagitta Okta yang ternyata memiliki penjiwaan yang menusuk sekali untuk Komposisi yang kental gaya Gothic Metal. Meski tidak menekankan karakter seperti Puspallia, rupanya tepat sekali bagi Victorian mempersiapkan Track ini untuk Nagitta Okta. Blocking Synthetizer, Melodic Riff serta Growl vocal menambah Kekuatan Gelap yang menghipnotis metabolisme otak menjadi lebih rileks dan tenang. Rounding out the exercises in multifaceted greatness is a set of installments. " Lie to the Truth " adalah konversi antara kelembutan dengan Kekuatan Jahat. Penampilan Vocalis Vanya semakin terasah lagi Kualitasnya membawakan Track ini bareng growl Vokal Glennder-nya Band Death Metal Bloodgusher telah memecahkan keheningan bernyawa ini. Aransemen Musik yang lebih tertantang mencoba sentuhan Progresif dan Dinamis, Seperti tidak memiliki struktur musikal yang beraturan, Namun Victorian Masih terlalu Brilian untuk menguliknya menjadi Kombinasi yang Keren. hovering constantly between Skillfully simple and Slightly Technical, and Contrasting well with the Orchestra. Permainan Keyboard dengan " Keindahan Intelektual " nya Dice, masih menjadi Partner senyawa bagi Gitaris Dadi serta Drummer Agus. singing in a subdued way with less soar and pitch and more realistic tone and force, and for those craving her more quasi-operatic ton. masih menikmati sekali Track yang paling Faforite gw kenal sebelumnya, " The Weak " hadir kembali dengan Aransemen dan Rekaman baru yang lebih Menggetarkan Insting, dan Puspallia semakin menjalankan Peran Posisi-nya secara lebih Membius. let it down slightly, the backing music is something of The ballads, in the way that it is so elegantly structured with almost high-pitched vocal talents. Vocalis Vanya Hadir kembali setelah Kebagian peran membawakan Karakter Track " Guide Us to Straight Way ", meski ada beberapa Tempo vokal yang telat, namun Konseptual Track ini justru penuh dengan Penghayatan yang emosional diawal-awal part, Gw Syalut pada beberapa Range Pitch Vokal pada Notasi Nada tinggi-nya. Vanya masih menjadi Bagian Penting lagi ketika masuk track " Mercy to the Universe ", dimana Typical range vocal-nya lebih Menikmati Konsep yang lebih hadir dengan Beat yang berat meski pada beberapa bait lagu, dirinya harus not in Accordance, beruntung tertutup kemudian dengan Refrain part yang Menyanyat. untuk Solo Gitar Gw menemukan Interval nada yang ga match dengan Rytym Tempo yang mungkin bisa menjadi sedikit Koreksi. Seperti juga untuk track " Believe in Destiny ", Terdapat kembali Interval Tempo Harmonisasi. Menampilkan Vocalis Dona Maria yang disandingkan dengan Scream Gahar Ade Black-Wizard-nya Hellgod menjadi semakin terasa Gelap dan Mencekam. Typical Vocal Dona Maria sepertinya masih kurang menyentuh beberapa Range Ritme setiap Bar, apalagi ketika memasuki Overtune di Refrain menjadit terkesan Polos dan Datar dikarenakan Warna Vokalnya kurang mengejar beberapa Interval Nada sehingga juga kerap terdengar kedodoran. Warna Symphonic Metal dengan beberapa Elemen Gothic Metal cantik makin terdengar maksimal kembali ketika Kuping Gw mendengar kembali karakter Vocalis Vanya di " Everlasting Future " yang bagi Gw Pribadi lebih Menjiwai sekali Komposisi Dasar Opini Victorian sendiri setelah Kekuatan lembut bertalenta Vocalis Puspallia. Vanya masih mengisi untuk Track " Heaven ", yang kali ini agak sedikit tertantang dengan Warna berbeda dari sebelumnya, sehingga teruji banget kemampuannya dengan Stimultan Nada yang Sering mengalami Interval Range ritme meski dengan bar yang tidak beraturan, Syalut !! pada Track terakhir, Victorian kembali menggarap " The Journey " sekaligus menjadi Dasar Skema perjalanan tema Album dengan Kualitas yang jelas sangat lebih baik dari Versi demo sebelumnya, karakter Vocal Vanya dan Ipank lebih Menjiwai banget pembawaannya semakin lebih menyesakkan dengan Nada Desperatif-nya. one with a penchant for being as grandiose as musically possible. Masih menampilkan Vocalis Ipank yang gw denger makin berkarakter kali lagi jika Gw bandingkan dengan sebelumnya, Nice Progress.

Mencoba sajian Menantang memang tetap memiliki kesan menarik tersendiri bagaimana sebuah Karya seni musik ini terasa begitu indah dinikmati. Konsep yang ditawarkan Victorian sebenarnya bukan sesuatu yang " Baru " didunia, mungkin baru kali ini gw denger dari scene tanah air yang semakin hari terus didominasi Irama musik Berat, apalagi Komposisi yang Victorian Suguhkan ga terkesan asal jadi sehingga dijamin setiap Telinga akan dapat mencerna, karena setiap peluh keringat yang menetes adalah Ekspresi dari kerja keras Otak melahirkan Kombinasi Symphony dan Orchestra yang multi stimulus dari Persepsi Emosional memainkan Bar serta Lick Harmonisasi menjadi 1 Warna yang mampu mempengaruhi metabolisme otak lebih rileks dan Enjoy. Aransemen lagu yang serba diperhitungkan sekali dengan lantunan nada Dinamis didukung lewat kualitas sound Solid membentuk Nuansa yang Megah ! it's barely metal album that is Amazingly Beautiful, Epic, and full of Great Instrumentation with verse/chorus pattern is writing a complex. Though most of this Instrumentation is Orchestration, the Sound is still Pure Organic and intense.

CHECK TEASER VIDEO HERE

Add to Cart More Info

Cryptopsy - The Book of Suffering (Tome 1) EP 2015



























Cryptopsy - The Book of Suffering (Tome 1)
Independent EP 2015

01 Detritus (The One They Kept) 04:33    
02 The Knife, the Head and What Remains 03:32    
03 Halothane Glow 04:26    
04 Framed by Blood 04:20

Matt McGachy - Vocals
Christian Donaldson - Guitars
Olivier Pinard - Bass
Flo Mounier - Drums, Back. Vocals

Menahan Ejaculasinya sejak materi Terakhir " Cryptopsy " tahun 2012, muncratan hebat enerji sperma biadab harus terlepaskan secara liar kembali dari masa pertapaanya The Mega Blaster TDM Canadian Most Brutal Band Cryptopsy yang seperti akhir-akhir ini tenggelam namanya. inilah kejutan pertama Cryptopsy jelang akhir tahun dengan 4 lagu " The Book of Suffering (Tome 1) " yang hanya mereka rilis format digital secara independen. Yeahh, This new approach will allow Cryptopsy to put out new music more often while remaining true to their standards of quality In continuing with their brutal technical death metal resurgence Awesome ! mungkin jika kita coba menoleh lagi kebelakang, Cryptopsy masih bekerja keras menebus kekalahannya sejak Album " Once Was Not " dan " The Unspoken King ", meski Album " Cryptopsy " sendiri telah mengembalikan Citarasa Band sebenarnya, Band yang sukses lewat Album terbaik sepanjang masa seperti " None So Vile, Whisper Supremacy atau And Then You'll Beg " dengan Komposisi Musikal yang Extra meledak hebat sekali dan menjadi Evolusi penting perkembangan TDM yang Dasyat bagi Musisi Death Metal hari ini. kini seperti masih mencoba menggerus persepsi miring akan hilangnya Interest Fans, " The Book of Suffering (Tome 1) " adalah Catatan Penting Kegilaan Cryptopsy harus kembali dimulai ! the opportunity to with nightmarish aural landscapes and horror-themed brutality has back !!! Hadirnya Gitaris Christian Donaldson yang dipercaya mampu menggantikan Tampuk leader komposer atas lagu2 Cryptopsy memang tidak diragukan memang sejak dirinya bergabung dan Ikut rekaman di materi " The Unspoken King " dan " Cryptopsy ", Christian Donaldson akhirnya duduk sendiri sebagai Produser langsung menemani Enjiner Jason Suecof dan Alan Douches untuk menggarap materi ini karena Christian sendiri memang piawai dalam dunia Sound Enjiner serta banyak menggarap Album2 keren Death Metal termasuk 2 materi Cryptopsy awal sejak dirinya bergabung. Pertanyaan ga yakin pun timbul akan materi kali ini bagi fans yang terlanjur skeptis, " apakah Cryptopsy masih Dapat diharapkan kegilaannya kembali ?? ",  Well, sejak mendengarkan 1 Track yang dibocorkan lebih dahulu secara Streaming " Detritus (The One They Kept) ", gw masih yakin sekali Cryptopsy akan menyuguhkan Komposisi terbaiknya sejak era " Cryptopsy ", Yess, ini seperti akan mengajak kita lebih nostalgia dengan 3 Fenomenal album awal " None So Vile, Whisper Supremacy atau And Then You'll Beg ", meski beberapa sentuhan Era " The Unspoken King " masih terasa elemennya ketika Cryptopsy merasa tertantang dengan Perkembangan Musikal. " Detritus (The One They Kept) " adalah cerminan Aransemen Barbar Band yang seperti menyimpan sejuta dendam kesumat saja ! Pukulan Drummer Flo Mounier tentu masih jadi Icon penting Betapa Gila-nya Cryptopsy saat pertama kali mengenalkan tempo-tempo ga waras-nya sekaligus menjadi Pioner Tercepat di era-nya, masih menyuguhkan dominasi permainan Drum Enerjik plus powerfully dengan stamina luar biasanya, kemudian Gitaris Christian Donaldson yang sudah sejak awal Gw amati Permainannya paling mumpuni sebagai pengganti tepat posisi Jon Levasseur dan Miguel Roy semakin menggila lagi Performa Riffing-nya menghadapi kegilaan drummer Flo, sementara Betotan Bassis Olivier Pinard cukup menggantikan cabikan khas Bassis Éric Langlois dengan segala Teknik-nya. Kemudian menjadi menjadi Frontman pilihan Band sejak " The Unspoken King " dan " Cryptopsy ", Posisi Vocalis Matt McGachy masih bercokol kuat dalam segala Kegilaan ini, Well alhasil memang ini menjadi sebuah Kerja keras nyata yang menyuguhkan Debut komposisi sadis ! The down-tuned bass presence forces itself upon the listener by making the varying complexities of the guitar chords and drum patterns all the more hostile, latching right on your throat and attempting to tear your face right off as it hammers your skull right into quite the abrasive brick wall during the groove-oriented passages. " The Knife, the Head and What Remains " kita seperti mendengarkan kembali Versi Modern serta Fresh-nya era Materi " Whisper Supremacy " atau " And Then You'll Beg ", tempo yang super cepat dan mantap adalah siksaan nyata yang harus kalian tanggung menjadi sebagian dari Konsekuensi Barbar konseptual Band seperti yang kita kenal familiar itu, Extremely Dynamic Fastest and Fastest !!! dengan Kualitas Sound yang lebih clean, Gw bener-bener menikmati sekali hampir semua Instrumen memang termainkan dengan Perfek sekali. diantara Konsen-nya gitaris Christian Donaldson mengisi Rythym Beat-nya, beberapa kali pula dimuntahkan solo-solo elegan yang menambah track terdengar begitu manis. Tarikan Vokalis Matt McGachy yang powerfully memang mengingatkan akan perpaduan Karakter vocal era Mike DiSalvo dengan Lord Worm lebih tertata lagi Pattern-nya menurut Gw. dan " Halothane Glow " masih terus memecahkan Keheningan dengan aransemen Destruktif hampir disetiap Bar-nya, meski selalu didominasi dengan Part-part yang cepat, beberapa kali pula Cryptopsy memberikan Sedikit penyegaran ketika menikmati bagian Middle Groovy yang ciamik dan tetap menjadi karakteristik Cryptopsy sejak awal terbentuk. A simian sideshow, a cacophony of clever monkeys, beating energetically on human instruments, but incapable of creating good music with them a monstrously technically adept instrumentally superb !!! Belum selesai menikmati sepenuhnya komposisi Dasyat membunuh ini, Track pamungkas " Framed by Blood " rupanya keburu meledak hebat lagi. Kalo Jujur, kayaknya 4 lagu masih kurang banget untuk mengobati kerinduan Gw sebagai salah satu Fans Band, apalagi yang mereka suguhkan saat ini sangat Eksplosif sekali Emosi Musikal-nya. Didukung dengan Perfect Production, " The Book of Suffering (Tome 1) " adalah the Best Masterpiece ditahun 2015, dimana Era kebangkitan membabi buta Cryptopsy akan kembali menjadi ancaman serius. Another highly brutal release from one of the most uncompromising bands on the planet with a fully enjoy this juicy steak of blistering speed and mind blowing technicality !!!

ENGLISH VERSION (Sorry, use Google Translate)

Restraining Ejaculation since last material "Cryptopsy" in 2012, a great sperm savage Spread energy must be liberated illegal return from pertapaanya The Mega Blaster TDM Most Brutal Canadian band Cryptopsy are like lately sunk name. This is the first surprise Cryptopsy ahead of the end of the fourth song "The Book of Suffering (Tome 1)" that only they release a digital format independently. Yeahh, This new approach will allow Cryptopsy to put out new music more Often while remaining true to Reviews their standards of quality In continuing with Reviews their brutal technical death metal resurgence Awesome! maybe if we try to look back back, Cryptopsy are still working hard to redeem his defeat since the album "Once Was Not" and "The Unspoken King", although the album "Cryptopsy" itself has returned Flavors Band actually, Band successful through Best album of all time such as " None So Vile, Whisper Supremacy or And Then You'll Beg "by the Musical Composition Extra tremendous burst and become an important evolution TDM terrible development for Musicians Death Metal today. now like still trying to undermine the skewed perception of loss Interest Fans, "The Book of Suffering (Tome 1)" is Important Note Madness Cryptopsy have to re-start! the opportunity to with nightmarish aural landscapes and horror-themed brutality has back !!! The presence of guitarist Christian Donaldson who is believed to replace the bulk of leader the composer on Cryptopsy songs is no doubt it since he joined and Joining recording material "The Unspoken King" and "Cryptopsy", Christian Donaldson finally sat himself as a producer directly accompany Engineer Jason Suecof and Alan douches to work on this matter because the Christian himself was an expert in the world of Sound Engineer as well as many working Albums Cool Death Metal including 2 early Cryptopsy material since he joined. Questions also arise ga sure will matter this time for fans who already skeptical, "whether Cryptopsy still be expected insanity back ??" Well, since listening to the first track leaked earlier in Streaming "Detritus (The One They Kept)", I still convinced Cryptopsy will be presenting his best compositions from the era of "Cryptopsy" Yess, it's like going to invite us more nostalgic with 3 Phenomenal early albums "None So Vile, Whisper Supremacy or And Then You'll Beg", although some touches Era "The Unspoken King "still feels her element when Cryptopsy feel challenged by developments Musical. "Detritus (The One They Kept)" is a reflection of Arrangement Barbar Band like to save a million vengeful course! Punch Drummer Flo Mounier would still be Icon important How amazed its Cryptopsy when first introduced tempo-tempo ga sane her as well as a Pioneer Fastest in its era, still presenting domination game Drum Energetic plus powerfully with stamina extraordinary, then guitarist Christian Donaldson already observed since the beginning Gw The game is most qualified as a substitute for proper positioning and Miguel Roy Jon Levasseur worsened again Performance riffing his face insanity drummer Flo, while betotan Bassist Olivier Pinard fairly typical shred replace bassist Éric Langlois with all his technique. Later became to be Frontman Band choice since "The Unspoken King" and "Cryptopsy" The position of vocalist Matt McGachy have remained strong in all this madness, Well eventually it becomes a real hard work that presents a composition Debut sadistic! The down-tuned bass presence forces itself upon the listener by making the varying Complexities of the guitar chords and drum patterns are all the more hostile, latching right on your throat and attempting to tear your face right off as it hammers your skull right into quite the abrasive brick wall during the groove-oriented passages. "The Knife, the Head and What Remains" we like to listen back and Fresh Modern versions of his era Materials "Whisper Supremacy" or "And Then You'll Beg", super-fast tempo and steady is the real torture that should be the responsibility of you some of the conceptual consequences Barbar Band familiar as we know it, Extremely Dynamic and Fastest Fastest !!! Sound quality is better with a clean, I was really enjoying once almost all the instruments it termainkan with Prefect once. Concentration among his guitarist Christian Donaldson fill Rythym Beat her, several times also spewed elegant solos that add tracks sounded so sweet. Vocalist Matt pull powerfully McGachy which was reminiscent of the fusion era vocal character Mike DiSalvo with Lord Worm over again organized its Pattern according to Gw. and "Halothane Glow" still continues to break the silence with arrangements Destructive almost every bar of his, but always dominated by the fast part, several times also Cryptopsy give a little bit of refreshment when enjoying the part of Middle Groovy ciamik and remains a characteristic of Cryptopsy since the early form , A simian sideshow, a Cacophony of clever monkeys, beating energetically on human instruments, but incapable of creating good music with them a monstrously technically adept instrumentally superb !!! Unfinished enjoy fully the composition of this terrible murder, Track ultimate "Framed by Blood" seems to trigger a violent burst. If Honestly, I think 4 songs still less really to cure homesickness Gw as one Fans Band, let alone what they contributed today's highly explosive once his musical emotions. Powered by Perfect Productions, "The Book of Suffering (Tome 1)" is the Best Masterpiece by 2015, which blindly Cryptopsy Era revival will again be a serious threat. Another highly brutal release from one of the most uncompromising bands on the planet with a fully enjoy this juicy steak of blistering speed and mind blowing technicality !!!













CHECK VIDEO TEASER Rotten Entrails [Death Metal Tv]

Add to Cart More Info

Arkaik - Lucid Dawn CD 2015



























Arkaik - Lucid Dawn
Unique Leader Records CD 2015

01 Risen 01:53    
02 From the Void 03:56    
03 Digital Shroud 04:34    
04 That Which Lies Hidden 03:41    
05 Awaken the I 04:28      
06 Fleshwalkers 06:10    
07 Fusion of Epochs 03:27    
08 Lucid Dawn 04:45    
09 Conjuring 04:58    
10 Temple Aflame 15:45

Jared Christianson - Vocals
Greg Paulson - Guitars
Miguel Esparza - Guitars
Ivan Munguia - Bass
Alex Hernandez-Bent - Drums

Rasanya masih teramat susah untuk Move on dari rasa tercengang saat Technical Death Metal dengan sentuhan Progresif yang kental masih begitu menghipnotis sugesti kita akan indahnya Death metal muda Brilian potensial asal Riverside County, California, ARKAIK yang masih menjadi Artis kesayangan Roster Unique Leader Records.  brimming with young, energetic, technical death metal acts without completely indulging themselves and destroying the songs. meski tidak memiliki Formasi yang utuh lagi dengan Menyisakan Vocalis Jared Christianson sebagai member orisinil Arkaik sejak terbentuk 2004 silam, mengenalkan pertama kali EP " The Divine Manifestation " Tahun 2006, Arkaik berhasil memikat dengan perpaduan konsep forebears killer Cannibal Corpse, Deicide, Morbid Angel, Cryptopsy dengan Suffocation menjadi Komposisi yang Menampar ! cuman jarak 1 tahun Arkaik berhasil melempar full album pertama " Existential Chaos " tahun 2007 via label Pending. hanya membutuhkan 3 tahun berselang, Arkaik secara menawan berhasil memuntahkan the best Masterpiece-nya sekaligus karir mulus pertama sejak bergabung dengan Unique Leader Records ketika tahun 2010 merilis " Reflections Within Dissonance " telah menjadi Perpisahan dengan beberapa Member orisinil band memasuki Generasi ke-2 nya telah membawa Metamorphosis Musikal yang semakin menghipnotis dengan teknik teknik death metal dasyat terbuktikan lewat album ke-3 " Metamorphignition " tahun 2012. dan akhirnya setelah menanti penantian yang lumayan panjang diantara kesibukan dan perubahan formasi, Arkaik secara resmi pada 30 Oktober 2015 memproklamirkan " Lucid Dawn " sebagai Album ke-4 sekaligus full materi gress masih via Unique Leader Records. masih menggandeng Enjiner populer Zack Ohren di Sharkbite Studios, Oakland, California didalamnya menampilkan juga 2 musisi tamu dari Michigan Melodic Death Metal terbaik, The Black Dahlia Murder dengan hadirnya vocalis Trevor Strnad dan Gitaris Ryan Knight. sudah menjadi Jaminan Mutu serta kualitas tentunya jika Unique Leader Records yang hampir dipastikan selalu merilis produk terbaik-nya ditambah Reputasi 3 album sebelumnya sudah sangat menyita perhatian, " Lucid Dawn " adalah the best Masterpiece TDM terbaik jelas tutup tahun 2015 ini. Still a superior experience assist in confirming that state claim to the throne of the modern US death !! dimulai dengan Intro " Risen ", tetep menjadi Tradisi Akustik Epik yang akan mengundang interest tersendiri ketika kejutan track pertama " From the Void " tetap makin mempesona dengan Totalitas musikal TDM sebenarnya. Apalagi ini menjadi awal pertama kali Arkaik tampil lebih Powerfully dengan 2 Gitaris anyar-nya Greg Paulson dan Miguel Esparza (Suffokate, ex-Hatriot) menjadi Tim Solid Baru bagi Arkaik. bahkan sudah sejak gempuran awal track, gw telah mencium Aroma kekerasan Verbal tersendiri ketika indera Denger gw mulai terkoyak dengan sentuhan Teknikal dan kasar, telah menjadi warna yang terasa " Berbeda " dengan Typical gitaris sebelumnya. Greg dan Miguel lebih menambahkan karakter yang lebih cepat dan gahar serta beberapa kali membawa Sentuhan yang Modern lagi. Nuansa pertemuan dasyat berkualitas antara Decrepit Birth, Deeds Of Flesh, Brain Drill, Gorod dan Obscura tetap menjadi Highlight Konsepsional Arkaik. Bahkan gw semakin mencium aroma yang lebih barbarik dengan Penyusunan beat yang makin beringas ! there is nothing but weedilies and the occasional attempt at a mediocre riff, That’s how you play tech death! Not this weedily garbage. This is diluted crap and says a lot about the failures of modern death metal. This is nothing more than a juvenile, amateur wankfest showing off how technical they can make an album sound ! Drummer Alex Hernandez-Bent dan Bassis Ivan Munguia masih memainkan Skill skill mencengangkan rupanya telah menemukan tantangan baru dengan Skill 2 Gitarisnya. " Digital Shroud " adalah sekumpulan Partikel Teknikalitas bermusik yang akan mengundang decak kagum apalagi pada menit ke 02:52, Bassis Ivan Munguia memainkan Fretless Keren solo bass yang disambut dengan tarian cantik solo gitar Greg Paulson kemudian ditekankan dengan sedikit solo drum Alex Hernandez-Bent, Well atraksi yang sangat menarik sekali dimenit menit akhir track rupanya. " That Which Lies Hidden ", luapan temperamen skill yang harus tertahan selama 3 tahun rupanya melahirkan kejutan kejutan luar biasa yang memorable sekali. meski terkesan memainkan Part2 yang dinamis, komposisi-nya lebih mudah tercerna meski hanya 1 atau 2 kali menikmatinya, In short, this performance feels forced and soulless ! Meski sedikit mengalami Pergeseran, Arkaik tetap menampilkan warna Primadona seperti 3 materi sebelumnya. The songwriting here, if you can call it that, is simply atrocious in pretty much every conceivable way. " Awaken the I " masih begitu Mempesona lewat artikulasi harmoni yang tersusun begitu rapi diantara ledakan liar Beat cepat dan beratnya. " Fleshwalkers " rasanya masih tetap susah bagi kita untuk move on barang sedetik pun, karena Aransemen keren tersaji sangat apik. Elemen Arphegios riffing keren muncul pada part awal " Fusion of Epochs " dan kemudian part selanjutnya mudah dipastikan jika Arkaik bakal memainkan teknik-teknik bermain yang kian mempesona. a bizarre fit of musical brutality and progressiveness known as " Lucid Dawn " reasonably competent. Bener-bener track yang paling menyita perhatian Gw sekali nih " Fusion of Epochs ". selanjutnya menjadi Track andalan " Lucid Dawn ", and while a lot of the guitar work that commences when this song actually gets going is impressive, it gets pretty convoluted and goes overboard on throwing different parts at the listener. sama sekali tidak pernah kehabisan Ide Cemerlang mengguratkan Partisi Harmonisasi-nya " Conjuring " masih bikin Gw berbetah ria menikmati setiap Jengkal Progres yang begitu Menampar sekali. Puncaknya, " Temple Aflame " menjadi Closing Track yang paling menyita enerji, Pikiran hingga durasi, bagaimana tidak jika " Temple Aflame " ini menguras durasi 15:45 (Meski pada kenyataannya, full lagu sendiri berakhir pada menit ke 04:40 saja, sisanya adalah Outro hehehe .ed) telah mengakhiri total durasi Album yang terhitung 54 menitan ini. It's far from being a terrible album. secara keseluruhan memang tidak gw temukan Poin Minus ketika mendengarkan kesemua materi baru ini. semuanya masih menampilkan Skill dan Kualitas Sophisticate High level Album maturity ! Meski sempat terjadi pergeseran Musikal yang lumayan membuat Akselerasi Beat Arkaik menjadi semakin meledak-ledak, komposisi materi album ini memang begitu sangat Mengagumkan dan Luar biasa ! the most innate memorability or emotional depth, but it’s an amazing exhibition, and one that does it’s damnedest to write interesting song structures and varied passages. ARE YOU DIEHARD TDM STUFF ???, THIS ALBUM STILL MORE HIGH RECOMMENDED THE BEAST ALBUM FOR YOU HAVE NOW !!!

ENGLISH VERSION (Sorry, use Google Translate)

It's still very difficult to Move on from feeling aroused at the Technical Death Metal with a touch of Progressive thick was so hypnotic suggestion we will beautiful young Death metal potential Brilliant origin Riverside County, California, archaic remains the favorite Artist Roster Unique Leader Records. brimming with young, energetic, technical death metal acts without completely indulging Themselves and destroying the songs. despite not having lineups intact again with Leaving vocalist Jared Christensen as a member of the original archaic since established 2004, introduced the first EP "The Divine Manifestation" In 2006, the archaic managed to captivate with a concept forebears killer Cannibal Corpse, Deicide, Morbid Angel, Cryptopsy with Suffocation into composition Slap! Only within 1 year archaic managed to throw the first full album "Existential Chaos" in 2007 via label Pending. requires only 3 years ago, archaic as captivating successfully regurgitate the best Masterpiece his once career seamless first since joining with Unique Leader Records when in 2010 released "Reflections Within Dissonance" has been parting with some Members of original band entered the 2nd Generation of her had bring Metamorphosis Musical increasingly hypnotic techniques with proven devastating death metal through the 3rd album "Metamorphignition" in 2012 and finally after waiting for a fairly long wait between busyness and formation changes, archaic officially on October 30, 2015 proclaimed "Lucid Dawn" as the 4th album at once full of material gress still via Unique Leader Records. still holding popular Engineer Zack Ohren at Sharkbite Studios in Oakland, California therein featuring guest musicians are also two of the best Michigan Melodic Death Metal, The Black Dahlia Murder by the presence of vocalist Trevor Strnad and guitarist Ryan Knight. has become a Quality Assurance and Quality certainly if the Unique Leader Records are almost certainly always the best product release his reputation plus three previous albums have been very attention, "Lucid Dawn" is the best Masterpiece best TDM is clearly closed in 2015. Still a superior experience assists in confirming that state claim to the throne of the modern US death !! Intro starts with "Risen", tetep be Acoustics epic tradition would invite its own interests when a surprise first track "From the Void" still more dazzling with TDM actual musical totality. Moreover, this being the first time beginning to appear more archaic Powerfully with its brand-new second guitarist Greg Paulson and Miguel Esparza (Suffokate, ex-Hatriot) into New Solid Team for archaic. even since the initial onslaught of track, i have kissed Aroma Verbal violence of its own when it senses Hear I started stripping Technical and rough touch, has become the color that feels "contrast" with previous guitarist Typical. Greg and Miguel more add character faster and gahar and several times brought modern touch again. Shades of terrible quality meeting between Decrepit Birth, Deeds Of Flesh, Brain Drill, Gorod and Obscura remains a conceptual Highlight archaic. I increasingly smell even more barbaric to beat the increasingly violent Preparation! there is nothing but weedilies and the occasional attempt at a mediocre riff, That's how you play tech death! Not this weedily garbage. This is diluted crap and says a lot about the failures of modern death metal. This is nothing more than a juvenile, amateur wankfest showing off how technical they can the make an album sound! Drummer Alex Hernandez-Bent and bassist Ivan Munguia still play an astonishing skill Skill apparently has found a new challenge with the Skill 2 Guitarist. "Digital Shroud" is a collection of particles technicalities of music that will invite admiration especially at minute 02:52, bassist Ivan Munguia plays cool fretless bass solo who was greeted with a gorgeous guitar solo dance Greg Paulson then accentuated with a little drum solo Alex Hernandez-Bent, Well a very interesting attraction once calculated in the final minute of the track apparently. "That Lies Hidden Which", overflowing temperament skill that must be retained for 3 years apparently gave birth to an incredible surprise surprise memorable one. though impressed play Part2 dynamic, its composition more easily digested even if only 1 or 2 times to enjoy it, In short, this performance feels forced and soulless! Although slightly shift, archaic remains Primadona color displays such as 3 previous material. The songwriting here, if you can call it that, is simply atrocious in pretty much every conceivable way. "Awaken the I" is still so enchanting harmony through articulation arranged so neatly between wild blast Beat quickly and weighed. "Fleshwalkers" it still remains difficult for us to move on for a moment, because the cool Arrangement presented very nicely. Cool riffing Arphegios elements appear in the early part "Fusion of epochs" and then the next part is assured if the archaic techniques will play an increasingly dazzling play. a bizarre fit of musical brutality and progressiveness known as "Lucid Dawn" reasonably competent. Was really track the most attention I once ya "Fusion of epochs". Track subsequently become a mainstay of "Lucid Dawn", and while a lot of the guitar work that commences when this song actually gets going is impressive, it gets pretty convoluted and goes overboard on throwing different parts at the listener. did not ever run out of ideas Shining mengguratkan Partition Harmonization of his "Conjuring" still make I fully enjoy every inch of progress is so Slapped once. Peak, "Temple Aflame" became the most seized Track Closing energy, Mind to the duration, how not if "Temple Aflame" This drains the duration of 15:45 (Although in fact, full song itself ended at 04:40 minutes into it, the rest is Outro hehehe .ed) has terminated the total duration of the album that counted 54 menitan this. It's far from being a terrible album. overall i did not find Minus points when listening to all of this new material. everything is still showing Skill and Quality Sophisticate High level maturity Album! Despite a considerable shift Musical makes Acceleration Beat archaic become more explosive, the composition of matter of this album is so very Amazing and Incredible! the most innate memorability or emotional depth, but it's an amazing exhibition, and one that does it's damnedest to write interesting song structures and varied passages. ARE YOU DIEHARD TDM STUFF ???, THIS ALBUM STILL MORE HIGH RECOMMENDED THE BEAST ALBUM FOR YOU HAVE NOW !!!













CHECK VIDEO TEASER

Add to Cart More Info

Gorod - A Maze Of Recycled Creeds CD 2015



























Gorod - A Maze Of Recycled Creeds
Unique Leader Records CD 2015

01 Air de l'Ordre 00:58    
02 Temple to the Art-God 03:21    
03 Celestial Nature 04:26    
04 Inner Alchemy 06:13    
05 The Mystic Triad of Artistry 05:08    
06 An Order to Reclaim 04:31    
07 From Passion to Holiness 05:46    
08 Dig into Yourself 03:20    
09 Rejoice Your Soul 04:50    
10 Syncretic Delirium 05:07    
11 An Order to Reclaim (Alternative Version) 04:15

Julien "Nutz" Deyres - Vocals
Mathieu Pascal - Guitars
Nicolas Alberny - Guitars
Benoit Claus - Bass
Karol Diers - Drums

Finally, it’s one of the Finest French Progressive/Technical Death Metal experiences ever wrought the excellent new album is heavily reminiscent of those experimental has come ! sejak materi terakhir " A Perfect Absolution " kita masih terus dibayangi oleh kekuatan dasyat Talenta asal Negeri Perancis dengan permainan yang Memuja Teknikalitas dan bermain musik berat lebih dinamis. nama GOROD sejak kemunculannya mendapat perbincangan hangat, apalagi saat band ini menggunakan nama awal Sebagai Gorgasm tahun 1997 hingga melahirkan album pertama " Neurotripsicks " ditahun 2004 mendapat sambutan Positif pula, apalagi band ini menampilkan drummer cewek Sandrine Bourguignon untuk memberi Beat Excellent telah mendapat point of Interest-nya, sejak menggunakan nama baru sebagai Gorod tahun 2005 karena alasan persamaan nama yang lama kelamaan mengganggu eksistensi band. Tahun 2005, Willowtip Records merilis ulang kembali " Neurotripsicks " untuk pertama kali Band menggunakan nama Gorod dengan materi yang telah mengalami Proses Mixing dan Mastering sekaligus menandai Perayaan usia band yang ke-10 tahun. cuman berselang 1 tahun, Gorod ngasih surprise dengan melepas album ke-2 nya " Leading Vision " via Willowtip Records yang sekaligus menjadi Album terakhir bagi drummer cewek Sandrine Bourguignon. Dengan Progres musikal yang semakin matang, Gorod kerap melakukan Bongkar pasang formasi hingga menemukan Clicking Skill yang tepat bagi Band sendiri yang terbuktikan lewat album Ke-3 " Process of a New Decline " telah menjadi Materi terakhir bagi Gitaris Arnaud Pontaco dan Vocalis Guillaume Martinot yang menurut beberapa Pengamat mengatakan jiwa era awal Gorod telah berakhir untuk kemudian transisi dengan Formasi ke-2 nya. Hadirnya drummer berbakat Samuel Santiago menoreh-kan warna yang sangat menantang sekali. sebelum cabut, Vocalis Guillaume sempat terlibat dalam 2 lagu di Materi EP " Transcendence " tahun 2011 via BUD Records Studio. puncak karir semakin bersinar terang ketika Gorod direkrut dalam roster Unique Leader Records untuk memuntahkan album Fenomenal-nya " A Perfect Absolution " telah mendapat respon sangat Hangat dimasyarakat internasional dengan penjualan terbaiknya. namun sayang Album " A Perfect Absolution " menjadi perpisahan kemudian dengan drummer Samuel Santiago tahun 2013 karena kesibukannya dibanyak band. dan kini Gorod telah melengkapi formasi-nya dengan masuknya drummer berbakat baru Karol Diers dari band Groove/Southern Metal, Hell in Town dan Brutal Deathcore Juggernaut, rupanya kembali memanggang semangat baru bagi Gorod menyelesaikan Album full terbaru ke-5 " A Maze of Recycled Creeds " sebagai pembentukan era baru band menjelang pergantian tahun dengan sambutan Karya luar biasa yang masih ditangani oleh Unique Leader Records. Rasa penasaran memang menjadi bagian tersendiri bagi Fans Gorod yang mengenal Materi Dasyat sebelumnya, apalagi adanya pergantian Posisi Vital terjadi dialbum ini. Frontman/Gitaris Mathieu Pascal masih memegang tanggung jawab penuh pada hampir kesemua materi Gorod Sejak awal masih getol mengerjakan materi kali ini di Bud Records Studio, Mérignac, Perancis yang kemudian proses masteringnya oleh Pierre-Yves Marani (Gitaris band Progressive Death Metal, Fate of Fallacy .ed) di Ubik Mastering, Pau, Perancis siap menorehkan sejarah baru Gorod setelah 3 tahun absen. one of the most listenable and entertaining albums to come from the filigreed depths of technical death metal has born with " A Maze Of Recycled Creeds ". meski materi album ini sedikit mengalami pergeseran musikal dan sound jika kita masih mengharap kedasyatan era " A Perfect Absolution " atau " Process of a New Decline ", karena menurut Gw " A Maze Of Recycled Creeds " adalah racikan musik dinamis yang sangat matang sebagai Puncak karir Gorod. Meski tidak terlalu banyak melakukan Pukulan-pukulan yang meledak-ledak, Progres Komposisi materi baru ini akan lebih memanjakan telinga banget untuk spesial fans Karakter TDM yang lebih Dinamis, melodius dan Excellent ! Both too melodic and too full of fretboard acrobatics to be easily classified as either Fantastic melodic death metal or technical death metal. susunan partisi album dengan skill bermusik yang serba mencengangkan dimulai dengan permainan Pianis dan Tokoh unik pada awal abad ke-20 dari Paris, Alfred Éric Leslie Satie yang menyebut dirinya sebagai seorang " phonometrician " (yang berarti " seseorang yang mengukur kekuatan lewat suara ") karena lebih senang dipanggil seperti itu dibandingkan panggilan " musisi", terutama setelah Ia dijuluki " teknis canggung tapi halus" dalam sebuah buku tentang komponis Perancis kontemporer yang diterbitkan pada tahun 1911, telah mengawali spirit pertama Gorod didurasi ke 55 Detik yang lantas disambut Aransemen TDM extra cantik " Temple to the Art-God ", kita akan langsung terjerat dalam hipnotis hebat pada permainan Konvensional serta pragmatis dalam penyusanan Partisi Harmonasasi yang cerdas. Sound Gitar yang terdengar lebih Clean tanpa memandang kesan Miskin Distorsi, Permainan Duet gitaris Mathieu Pascal dan Nicolas Alberny seperti memegang kendali penuh ketukan beat drummer Karol Diers untuk bersama sama tampil menggila ! make it catchy, heavy, and technical it makes these guys very good musicians. yang sedikit membedakan mungkin dengan materi sebelumnya adalah Penggunaan Blastbeat tempo drum yang terlalu larut dengan Skill Progresif-nya, ya seperti mendengarkan Dream Theatre mulai tidak Sehat dengan tempo standard-nya. jadi jangan terlalu banyak berharap ledakan-ledakan tempo yang cepat disini menjadi Part mendominasi selain kita akan lebih dipaksa menikmati Komposisi yang semakin gila dalam mengekspos skill bermain gila-gilaan aja, Coba check " Celestial Nature ", ini adalah Kombinasi Ego dan Skill yang terpadu cantik dengan karakter bermain Sangat maksimal. Penulisan Bar Riff yang sangat diperhitungkan sekali terlebih sambutan solo Gitar yang melodius gila ! very image via a bizarre fit of musical Brutality and Progressivenes! Menikmati sekali Solo Part awal track " Inner Alchemy " juga adalah sesuatu yang sangat luar biasa sebelum kembali mencerna partisi Musik yang bener-bener Matang dan Penuh perhitungan ganda-nya. whereas others tend to express their chops by trying to impress the listener with how many random genre shifts they can work into their songs while maybe occasionally slathering on a few cacophonies of sweep picking insanity around the edges. Perpindahan Bar dan Lick adalah Prosesi Acak tanpa melepas kekuatan harmonisasi Aransemen terdengar Match, " The Mystic Triad of Artistry " melanjutkan kembali Exbihisi TDM yang kian memukau ! terlebih ga sanggup untuk melewatkan nomor-nomor cantik seperti " An Order to Reclaim dan From Passion to Holiness ", menarik kemudian komposisi Track " Dig into Yourself " dengan beberapa part awal yang Memorable dengan aransemen mudah tercerna Mood. perpaduan Ego Musikal seperti menjadi pemandangan dramatis ketika kita menikmati durasi keseluruhan materi selama 48 Menitan telah menguras Konsentrasi meski membuahkan Kenikmatan tiada tara dengan sajian Excellent Musical Extradionary. often seems to be overcompensating and simply offering up gimmicks instead of landing on a substantial idea. Take, for example, the jazz ballad turned Nevermore meets death metal crusher ! Hampir kesemua Track disini mengundang decak kagum serius bagaimana Mengkomposisi TDM yang lebih baik. Produksi Sound serta Package memanjakan banget, meski Menurut Gw pribadi, Artwork Cover front masih kurang memberi Daya Hipnotis ketika True Artwork Lover bakal tertipu dengan Typical art ini, Meski pada kenyataannya konsumen harus mencoba berulang kali mengubah Paradigma berfikir seperti itu dengan semakin lebih memperhatikan Konten daripada Kemasannya. It’s truly a maddening expedition, and one that fans of this kind of epileptic insanity with adore, is pretty uplifting at times, " A Maze Of Recycled Creeds " sawing its way up toward the skyline and painting it with the brilliant colors of its vibrant notation Killer Composition, the most innate memorability or emotional depth, but it’s an amazing exhibition, and one that does it’s damnedest to write interesting song structures and varied passages ! STAY TECH AND BUY OR DEATH !!!

ENGLISH VERSION (Sorry, use Google Translate)

Finally, it's one of the Finest French Progressive / Technical Death Metal experiences ever wrought the excellent new album is heavily reminiscent of experimental Reviews those has come! since the last material "A Perfect Absolution" we still continue to be overshadowed by the devastating power of the French Foreign Talents origin with games Adored technicalities and play heavy music more dynamic. name GOROD since its emergence gets warm conversation, especially when the band uses the first name as Gorgasm 1997 to give birth to their first album "Neurotripsicks" in 2004 received positive anyway, let alone the band featuring Female drummer Sandrine Bourguignon to give Beat Excellent've got a point of Interest his, since using the new name as Gorod in 2005 due to the reason that the name similarity over time annoy the band's existence. In 2005, Willowtip Records re-released back "Neurotripsicks" for the first time band using the name Gorod with material that has undergone a process of Mixing and Mastering also marks the celebration of the age of the band is the 10th year. cuman ago 1 year, Gorod give surprise with the release of his 2nd album "Leading Vision" via Willowtip Records of what would be the last album for drummer girl Sandrine Bourguignon. With Progress musical maturing, Gorod often do Unloading pairs of formations to locate Clicking Skill is right for the band themselves were proven by the album 3rd "Process Of A New Decline" has become the last material for the guitarist Arnaud Pontaco and vocalist Guillaume Martinot according some observers say early Gorod soul era has ended for later transition with its 2nd Formation. The presence of talented drummer Samuel Santiago incise-the colors are very challenging at all. before pulling out, vocalist Guillaume was involved in two songs on the EP material "Transcendence" in 2011 via BUD Records Studio. career peak shine brightest when Gorod recruited Unique Leader Records roster to spew his phenomenal album "A Perfect Absolution" has got a very warm response of the international community with its best sales. but unfortunately the album "A Perfect Absolution" becomes breakup later with drummer Samuel Santiago in 2013 because of his work in many bands. and now Gorod has completed the formation of his with the entry of drummer talented new Karol Diers of the band Groove / Southern Metal, Hell in Town and Brutal Deathcore Juggernaut, apparently back bake a new spirit for Gorod finish the album full newest to-5 "A Maze of Recycled Creeds "as the formation of a new era of the band before the turn of the year with an incredible welcome work that is still handled by Unique Leader Records. Curiosity has become a separate section for fans who know the material Gorod previous terrible, especially the change of position this dialbum Vital occur. Frontman / guitarist Mathieu Pascal still holds full responsibility in nearly all of the material Gorod Since the beginning still industriously working on the material this time at Bud Records Studio, Mérignac, France which then processes masteringnya by Pierre-Yves Marani (guitarist Progressive Death Metal, Fate of Fallacy .ed) in Ubik Mastering, Pau, France is ready to carve a new history Gorod after a 3 year absence. one of the most listenable and entertaining albums to come from the depths of the filigreed technical death metal has born with "A Maze Of Recycled Creeds". although the album material is slightly shifted musical and sound if we still expect kedasyatan era of "A Perfect Absolution" or "Process Of A New Decline", because according Gw "A Maze Of Recycled Creeds" is a blend of dynamic music very mature as a highlight of a career Gorod. Although not too many blows explosive, Progress composition of this new material will be more indulgent ear very special fans for TDM more dynamic character, melodic and Excellent! Both too melodic and too full of fretboard acrobatics Easily to be classified as either Fantastic melodic death metal or technical death metal. partition layout album with skill in music that completely baffle begins with games pianist and figure unique in the early 20th century from Paris, Alfred Eric Leslie Satie who referred to himself as a "phonometrician" (meaning "someone who measures the strength by voice") because prefer to be called that way than calls "Musician", especially after he was nicknamed "technically awkward but refined" in a book about the French composer of contemporary, published in 1911, has initiated the spirit of the first Gorod Duration to 55 seconds are then greeted Arrangement TDM extra beautiful "Temple to the Art-God", we will immediately entangled in great hypnotic on Conventional games and pragmatic Harmonization Arrangement intelligent partition. The guitar sound that sounds more Clean regardless Poor impression Distortion, Games Duet guitarist Pascal Mathieu and Nicolas Alberny like to have full control drummer beats beat Karol Diers to together show craze! Make it catchy, heavy, and technical it makes these guys very good musicians. that little distinguishes possible with previous material is Blastbeat use tempo drum too late with his Skill Progressive, yes like listening to Dream Theatre started Unfair with its standard tempo. so do not expect too much explosions fast tempo here became Part dominate in addition we will be forced to enjoy the composition of the increasingly insane in exposing the skills to play insanely wrote, Try check "Celestial Nature", this is a combination of ego and Skill integrated pretty the character played very maximum. Writing Bar Riff which is calculated once a welcome first melodic guitar solo crazy! very image via a bizarre fit of musical Brutality and Progressivenes! Solo Part enjoy once the initial track "Inner Alchemy" is also something very unusual before returning digesting the partition music was really Ripe and full double counting of his. whereas others growing niche to express Reviews their chops by trying to impress the listener with how many random genre shifts they can work into Reviews their songs maybe occasionally while slathering on a few cacophonies of insanity sweep picking around the edges. Lick Bar displacement and is Randomized procession without removing the power of harmonization Arrangement sounding Match, "The Mystic Triad of Artistry" resume Exbihisi TDM increasingly riveting! especially ga able to skip the beautiful numbers like "An Order to Reclaim and From Passion to Holiness", interesting then the composition of the Track "Dig into Yourself" with some initial Memorable part with easily digested Mood arrangement. Ego blend into a musical as dramatic scenery as we enjoy the overall duration of the material for 48 Minutes has even led to a drain Concentration Enjoyment incomparable with excelent dish Musical Extradionary. Often seems to be overcompensating and simply offering up gimmicks instead of landing on a substantial idea. Take, for example, the jazz ballad turned Nevermore meets death metal crusher! Almost everyone here invite admiration Track seriously how composing TDM better. Production Sound and Package pamper really, although according My personal, Artwork Cover front still less give Power Hypnosis when True Artwork Lover will be fooled by Typical art is, Despite the fact that the consumer had to try repeatedly to change the paradigm of thinking like that with more and more concerned with content than packaging. It's truly a maddening expedition, and one that fans of this kind of epileptic insanity with adore, is pretty uplifting at times, "A Maze Of Recycled Creeds" sawing its way up toward the skyline and painting it with the brilliant colors of its vibrant notation Killer Composition, the most innate memorability or emotional depth, but it's an amazing exhibition, and one that does it's damnedest to write interesting song structures and varied passages! STAY TECH AND BUY OR DEATH !!!













CHECK VIDEO TEASER

Add to Cart More Info