Minggu, 20 September 2015

Allgrinder - Globalisasi Negative CD 2015



























Allgrinder - Globalisasi Negative
Grind Life Records CD 2015

01 Intro
02 Globalisasi Negative
03 Serigala Ompong
04 Sakit Hati
05 Propaganda Koalisi
06 Diskusi Sampah
07 Informasi Buta
08 Kesenjangan Sosial
09 Ngising Duit
10 Independent Tendensick
11 Freedom People
12 Kontrol Otak
13 Mental Baja
14 Mensana In Conferosacore (Didala tubuh yang sehat terdapat jiwa Grindcore)
15 Hirup Aing Kumaha King
16 Smoke On The Water (Deep Purple Cover)
17 Retorika Kehidupan
18 Aturan Setan

Amar " Kopi ABG mocha " - Vocal
Arfan " Sukro Grind " - Guitars, Vocal
Alal " Ale ale rasa Grind "- Drums

Seperti kembali diera 90-an lagi ketika Musisi Cadas sudah terlalu lelah dengan Teknologi Canggih hari ini, yang kebanyakan menyimpulkan akhir adalah " Membosankan ", dimana Segala sesuatunya dapat dibuat Perfect, namun sayang Kesempurnaan itu malah kadang membuat Persepsi berbeda ketika selesai dinikmati berulang-ulang, mungkin Greget-nya Seperti tiba-tiba hilang seketika Menyaksikan Kesempurnaan tersebut  diatas Stage/Live Perform. Berangkat dari ini, Metalhead (Khusus-nya) mulai merindukan lagi Style Klasik yang dihasilkan dari Hasil Power dan Keringat-nya ketika mengabadikan sebuah Karya melalui Proses Recording, terkadang meski ending-nya " Blepotan ", dengan Power yang Naek Turun, Tempo berubah, Kedodoran, dll, namun tetap ada " Sesuatu " yang pasti menjadi Kebanggaan Tersendiri ketika mereka telah " Jujur " dengan Sebuah Karya Sendiri yang mereka abadikan. Believe or not, All is Real, Are You Deal ??? ... ya sekedar Intermezzo dikit aja hehehe ... dan beberapa Waktu ini Gw kayaknya sering menemui Fenomena ini lagi, dimana Kualitas rekaman yang tersaji secara " Natural " itu memang selalu meninggalkan kesa Memorable-nya, Lebih menampilkan Kualitas sebenarnya sebuah band antara Rekaman serta Performance Stage Act. Kata Iklan sih " seperti ada Manis-manis-nya gitu " hahaha ... Pada Era 2007 an mungkin terakhir gw mendengarkan Konsep seperti ini. Kali ini gw coba akan membedah Debut Album Penuh Pertama Grindcore Ugal-ugalan asal Tangerang, ALLGRINDER, dengan nama lebih familiar dengan Genre yang mereka usung, mereka akhirnya telah berhasil Mendokumentasikan 17 Track berdurasi total Hampir setengah jam-an sebagai Kaledoscope karir mereka sejak terbentuk tahun 2012 terangkum dalam debut 1 album. Grinding Natural Ugal-ugalan Trio Allgrinder mampu memberikan pemandangan " natural " sekali dialbum Besutan Grind Life Records, yang Notabene tetep memegang Etos yang gw maksud diatas, Back To Natural to Show Powerfully ! for True Fans Liar Grinding Party in The Vein Phobia, Terrorizer, Malignant Tumour hingga Pig Destroyer segera merapat ke Stereo Player kalian segera untuk berpesta Gila bersama Trio AllGrinder. This is a Raging piece of Grindcore Brutality !!!

Lebih terdengar Nasionalisme masih melekat kuat dalam tubuh mereka sebagai Anak Bangsa, Intro Awal dimulai dengan lagu Hymne kebangsaan Indonesia Raya, well seketika kita lengah saat posisi Hikmat, Serangan Mendadak Meledak lewat " Globalisasi Negative ", langsung menyerang dengan grinding snare. mangled fragments of distortion that abruptly transform into discernable Raging chord of Distortion. Aransemen Sederhana tanpa ribet dengan yang namanya Skill, Pukulan Keras Menghajar masih menjadi Ritual Liar AllGrinder. Menyimak Permainan Grinding Drummer Alal yang powerfully pada setiap pukulannya menghajar Lancar secara Natural, tempo yang terdengar Naek turun jika Kita hitung dengan Metronome, Alal juga kurang melakukan Kombinasi yang berarti selain Mengandalkan fokus Stamina, sehingga Pukulannya lebih banyakan Kesan Monoton banget. Vocalis Amar sangat Berapi-api sekali Memuntahkan Growl Emosional-nya. pada Track awal ini gw masih belum menikmati sekali Komposisi sebenarnya yang AllGrinder tawarkan. " Serigala Ompong " dimulai dengan Perkusi Drum simple yang kemudian Membombardir Grinding snare, mudah ketebak Progres Musikal Grindcore, rasanya masih belum menawarkan Kejutan berarti. " Sakit Hati ", entah apa yang ditulis dalam lirik singkat Track ini, sepertinya membidik tentang Seorang Koruptor, Lirik 5 Baris yang diusung dalam tempo 01:18 rasanya masih sering gw dengarkan Ketukan tempo dan Aransemen yang Belum " Match ", karena terdengar Roffle-roffle drum yang kacau cuman terdengar asumsi Asal Ngebut, begitu juga dengan " Propaganda Koalisi ". & " Diskusi Sampah ", singkat kata juga, Aransemen Spontanitas seperti menjadi salah Satu " Momen " yang paling tercium disini. Distorsi Riffing yang Mengikuti Teratur Pola Drummer. Lirik-lirik Humor juga kita temuin dialbum ini, seperti " Ngising Duit " dengan Intro yang Bikin Kita tersenyum :) kemudian Parodi Frase " Mensana In Conferosacore (Didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa Grindcore) " masih membabi buta Grinding Beat mendominasi. dan Gw paling menikmati sekali Saat Allgrinder mengaransemen ulang Track Legendaris Deep Purple " Smoke On The Water " dalam Grinding Version. a macrocosm composed of the frantic bursts of riffs and blasts that comprise it ! Bikin Headbang Juga meski masih terjadi beberapa Tempo-nya agak terlambat. 18 Track dengan Durasi Total hampir setengah jam, Kita akan tersenyum mendengar Komposisi Grinding yang Enjoy dengan Sentuhan-sentuhan Humor, seperti mendengarkan sendiri sekali Perform AllGrinder on Stage rasanya sambil membayangkan Ekspresi Masing-masing Member-nya. crazed and the riffs convey the sort of malevolence they hint at so much but rarely manage to actually evoke.

Ga banyak kita temuin Kejutan yang Berarti selain kerap menemukan Karakter musik yang " Unik " dengan Perpaduan beberapa Mood serta Karakter yang sering mereka dengar ketika mengkomposisi-nya. Skill Bermain Sederhana rupanya masih menjadi Perhatian lagi bagi AllGrinder untuk mengembangkannya lagi suatu hari nanti menjadi Progress bermain yang Sebenar-nya. Mungkin Drummer Alal masih terlalu menikmati sekali Power-nya (Especially for Kickin Twin Fast pedals .ed), sehingga kerap mengurangi Kontrol Konsentrasi Tempo dengan Struktur Riffing, atau sebaliknya? Mungkin ini dapat menjadi Koreksi dan Perhatian penuh kedepannya agar lebih memperhatikan Struktur Track dengan " Clicking " Harmonisasi. Kualitas Rekaman " Natural " tanpa banyak mengandalkan Manipulasi Digital, karena Spontanitas Grindcore sendiri bagi mereka akan mengurangi Kadar Raw-nya.  Pengemasan Produksi yang Profesional Album ini dengan Artwork Keren masih karya Seniman Asli Indonesia yang kini bermukim di Amrik, Timbul Cahyono @Bvll Metal art.  It's Precisely how Bestial Grind should be pulled off: with Conviction, Intelligence, and Clarity of GRINDCORE. Aaaaaarrrghhhhh !!!!







CHECK VIDEO TEASER By LICMEDIA

Add to Cart

0 komentar:

Posting Komentar